Radio Frequency Identification pertama kali dikembangkan dengan tujuan digunakan pada hewan-hewan ternak. RFID Tag yang kemudian disebut oleh para petani sebagai Tanda Binatang menyebar di berbagai peternakan di antaranya di Michigan dan beberapa tempat di Kanada dan Meksiko.
Dasar pengembangan RFID untuk manusia adalah sebuah sistem yang disebut SmartCard yang memiliki microchip lithium yang berfungsi membaca data riwayat seseorang yang berhubungan secara elektronik ke pusat data pemerintah seperti informasi kesehatan, data pajak, dan jumlah tabungan serta identitas pribadi lainnya.
Mondex adalah perusahaan pionir yang mengembangkan berbagai macam chip termasuk Verichip atau RFID chip ini. Sistem transaksi mereka menggunakan SET Protocol (Secure Eletronic Transaction) yang didisplay sebagai SET Mark. SET atau Seth dalam pemahaman orang-orang Mesir Kuno berarti Dewa Setan atau Lucifer. Mondex bekerja sama dengan perusahaan OrbComm yang memfasilitasi satelit navigasi yang seringkali disebut Big Brother.
Sistem Pembayaran Tanpa Uang Tunai yang dikembangkan Mondex akan menjadi solusi di tengah hilangnya kepercayaan orang-orang terhadap mata uang. RFID memungkinkan sebuah pembayaran atau transaksi berjalan tanpa pertukaran uang. Cikal bakal RFID sebenarnya lahir dari barcode dan kartu kredit. Hanya masalah waktu saja hingga para ahli teknologi zionis tiba pada titik di mana mereka bisa mengembangkan sisitem transaksi yang memisahkan seorang tuan dengan para budak belian. Microchip Mondex ini sudah diuji coba di tangan beberapa tentara dan para buruh migran namun fungsinya belum diterapkan pada sistem transaksi retail melainkan masih sebatas pada data pribadi dan pelacakan menggunakan satelit navigasi Big Brother.
Di masa yang akan datang untuk melakukan kegiatan transaksi jual beli, setiap orang harus mempunyai tanda ini, di kepala (dahi) atau di tangan kanannya. kata bahasa Yunani dalam Alkitab untuk ‘Tanda Binatang’ tersebut adalah Charagma yang berarti garis, cap atau tanda perbudakan. Bilangan 666 juga merupakan ungkapan Yunani untuk kata ‘stigma’ yang berarti menusuk atau menggores sebuah tanda sebagai tanda kepemilikan. Sementara dalam bahasa Ibrani angka 666 hanya berbentuk tiga goresan vertikal seperti bekas cakar kuku binatang. Jadi, mereka yang menggunakan tanda 666 secara tidak langsung akan dicap sebagai hamba sahaya atau budak.
RFID terbaru merupakan sebuah temuan inovatif yang diperkenalkan oleh perusahaan Jepang, Hitachi, pada akhir tahun 2008 lalu. Selain memiliki fungsi yang sangat membantu bagi dunia kesehatan, ekonomi, dan politik, ukuran sebuah chip RFID juga merupakan inovasi yang nyaris mustahil. Yang terkecil tercatat hanya sebesar 0.4 x 0.4 milimeter atau kira-kira sama dengan ukuran sebiji pasir. Chip ini memiliki 128 bit ROM yang mampu menyimpan data 38 digit nomor atau angka-angka unik. Saking kecilnya, chip RFID disebut juga bubuk yang dapat dipasang pada produk penting apa pun seperti alat pembayaran atau sertifikat. Saat ini fungsi dominan dari alat ini adalah sebagai alat pelacak.
RFID dan microchip lainnya yang saat ini terus dikembangkan baik oleh Mondex maupun perusahaan lainnya bukanlah produk fantasi. Produk ini ditampakkan dalam film-film Hollywood seperti The Matrix dan Johnny Mnemonic yang dibintang Keanu Reeves. Saat ini masyarakat global Amerika, Eropa dan Cina mayoritas masih menentang penggunaan chip pada manusia, akan tetapi saat ini pergerakan politik sudah berjalan satu arah dengan terbentuknya pakta-pakta kawasan yang sangat memungkinkan undang-undang dirancang tidak lagi melalui parlemen namun melalui permufakatan pemimpin negara-negara yang tergabung dalam persekutuan tersebut. Segera setelah disetujui oleh undang-undang setiap negara yang akan mendistribusikan chip ini maka pada saat itu pula perbudakan global akan dimulai dan tujuan Tatanan Dunia Baru dapat diwujudkan.
Terakhir: ’Alat penting yang terkandung dalam chip RFID itu adalah baterai lithium…….’
0 komentar:
Posting Komentar