Meski terkesima oleh berita tentang percakapan telepon antara Presiden Amerika dan Iran sebagaimana banyak orang lainnya di dunia ini, saya sempat tergelitik oleh "peringatan" yang dikeluarkan pemimpin tertinggi Iran serta komanda Tentara Pengawal Revolusi.
"Jangan terlalu percaya pada Amerika. Mereka adalah tukang tipu," begitu kira-kira peringatan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, kepada Presiden Iran Sayyed Hassan Rouhani, setelah merebaknya berita tentang percakapan telepon itu.
"Jangan terlalu percaya pada Amerika. Mereka adalah tukang tipu," begitu kira-kira peringatan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, kepada Presiden Iran Sayyed Hassan Rouhani, setelah merebaknya berita tentang percakapan telepon itu.
Ya, boleh jadi Obama adalah pemimpin yang culas dan pembohong sebagaimana peringatan Khamenei. Apalagi jika dikaitkan dengan berita terakhir ini: 7 pejabat tinggi militer Amerika dipecat Obama dalam waktu hampir bersamaan. Para analis teori konspirasi hingga pakar politik menduga pemecatan ini terkait dengan isu pencurian beberapa senjata nuklir oleh regim Obama dengan tujuan operasi "false flag" demi memicu perang melawan Iran dan Syria dan bila perlu juga Rusia dan Cina. Bagi yang memahami tentang Serangan WTC 9-11 tahun 2001 sebagai operasi false flag untuk memicu Perang Terorisme dan menyerbu Afghanistan serta Irak, desas-desus itu sama sekali bukan tanpa alasan.
Ketujuh pejabat tinggi militer tersebut adalah orang-orang yang memiliki catatan hebat sehingga dipercaya menempati posisi-posisis sangat strategis. Namun karier mereka seketika hancur oleh tuduhan-tuduhan yang terkesan dibuat-buat, mulai dari "tindakan tidak senonoh" hingga "tidak bisa dipercaya". Mereka masing-masing adalah:
Major General Michael Carey, Komandan 20th Air Force, membawahi 9.600 personil dan 450 rudal balistik antar-benua (ICBM). Ia adalah penerima 13 medali penghargaan besar.
Vice Admiral Tim Giardina, Wakil Komandan United States Strategic Command. Ia pernah memimpin Submarine Group Trident dimana ia memimpin seluruh armada kapal selam bertenaga nuklir kelas "Triden". Ia juga pernah menjadi komandan Submarine Group Nine, dan Submarine Group 10. Ia adalah penerima medali penghargaan tertinggi militer Amerika: Navy Distinguished Service Medal, Legion of Merit, Defense Meritorious Service Medal, Meritorious Service Medal, Joint Service Commendation Medal, Navy and Marine Corps Commendation Medal, Navy and Marine Corps Achievement Medal dan masih banyak lagi.
Perwira-perwira tinggi lainnya yang juga dipecat adalah Major General C.M.M. Gurganus yang menjadi komandan Regional Command Southwest dan I-st Marine Expeditionary Force (Forward) , Major General Gregg A. Sturdevant Direktur Strategic Planning and Policy for U.S. Pacific Command serta komandan Aviation Wing At Camp Bastion, Afghanistan, Brigadier General Bryan Roberts, Major General Ralph Baker dan Rear Admiral Charles Gaouette. Yang terakhir ini adalah komandan Carrier Strike Group Three.
Awal September lalu beredar kabar menghebohkan yang berasal dari kalangan internal militer Amerika tentang "upaya pencurian" beberapa rudal nuklir Amerika. Namun yang membuat kabar itu menjadi "legitimate" adalah berita tentang pencopotan para perwira tinggi militer yang bertanggungjawab atas keberadaan rudal-rudal nuklir Amerika.
Pada tgl 3 September sumber-sumber internal militer Amerika membocorkan informasi yang menghebohkan kepada beberapa media massa independen. Informasi tersebut adalah tentang pemindahan secara ilegal beberapa pucuk kepala rudal nuklir yang disimpan di sebuah pangkalan militer di Texas. Para saksi mata menyebutkan senjata-senjata itu dimuat ke dalam truk-truk kecil dan dipindahkan secara ilegal ke sebuah pangkalan militer misterius di South Carolina.
Infowars adalah salah satu media "independen" yang memberitakan hal itu. Terlepas dari kecurigaan sebagian "pencari kebenaran" tentang Infowars dan pemiliknya, Alex Jones, sebagai agent provocator zionis internasional, informasi tersebut tentu sangat penting untuk diabaikan begitu saja.
“Alex Jones di sini dengan berita "breaking emergency alert" untuk Infowars.com. Kami tengah berada di Texas dengan sumber-sumber militer di sebuah pangkalan udara utama di Texas barat yang telah melaporkan kepada kami tentang peristiwa senjata-senjata nuklir rahasia yang disimpan di sana yang telah dipindahkan keluar pangkalan hari ini ke South Carolina,” demikian laporan Alex Jones.
Sementara itu pada saat yang berdekatan media independen lainnya, Whiteout Pressmenulis artikel yang tidak kalah hebohnya berjudul, "Obama Dikabarkan Memindahkan Senjata-senjata Nuklir untuk Eskalasi Syria".
Anehnya pada saat laporan-laporan itu dibuat, senator asal South Carolina Lindsey Graham gencar mengeluarkan pernyataan-pernyataan perang terhadap Syria. Dalam satu kesempatan pada tgl 3 September Graham mendesak pemerintah Amerika untuk menyerang Syria dan kemudian setelah regim Bashar al Assad tumbang Amerika harus menghancurkan para pemberontak juga. Namun komentar Graham yang paling aneh adalah tentang ancaman serangan nuklir di negara bagian South Carolina oleh Iran.
CBS News mengutip Senator Graham melaporkan, "Graham juga mengatakan bahwa senjata-senjata nuklir yang dimiliki para teroris itu bisa meledak di Pelabuhan Charleston dan satu-satunya cara untuk menjamin agar seluruh penduduk Charleston tidak terbunuh adalah dengan menyerang Iran dan Syria.”
REF:
"7 High Ranking Military Officers Fired By Obama, 1st Time In US History"; Before It’s News; 12 Oktober 2012
"What’s Obama doing with America’s Nuclear Warheads?"; Whiteout Press; 13 Oktober 2013
0 komentar:
Posting Komentar