Manusia diberikan akal, pikiran, dan perasaan, yang kesemuanya ini mempunyai tujuan agar manusia mampu menghadapi semua masalah dengan mencari solusi sesuai dengan kodrat manusia yang berakhlak mulia, mengedepankan rasa kasih sayang sesama manusia, toleransi, dan menghargai perbedaan serta pantang menyerah. Masalah apapun yang melilit manusia, hendaknya dilihat dari berbagai perspektif. Perspektif keduniaan melihat bahwa manusia terlibat masalah tentunya karena adanya hubungan sebab-akibat dari interaksi yang dibangun sesama manusia, sehingga pada titik tertentu akan terjadi perselisihan. Dari perspektif ketuhanan, bahwasanya masalah merupakan ujian serta peringatan kepada manusia, agar berubah menjadi baik, lebih baik yang pada akhirnya akan menentukan kehidupan manusia pada masa yang akan datang.
Mencoba berbagi rejeki kepada orang lain, terutama kepada keluarga adalah hal yang utama. Jikalau kita manusia bergelimang harta, namun disisi lain, ada keluarga kita yang miskin, papa, alangkah ironisnya. Apakah kita bisa membayangkan bagaimana perasaan mereka? Andaikan kita yang berada diposisi mereka, bagaimana perasaannya ketika kita melihat orang didekat kita bergelimang harta sementara kita sengsara.
Maka, sebelum kita sedekahkan harta kita kepada fakir miskin diluar sana, coba lihatlah adakah keluarga kita yang fakir miskin, sengsara, atau bahkan terhina? Siapa yang akan memperdulikan mereka kalau bukan kita sebagai keluarganya. Keluarga adalah nikmat, anugrah, dan amanat dari Tuhan. Maka jadikanlah keluarga itu selalu dekat dengan Tuhan sehingga akan terwujud keluarga yang selalu bersyukur atas apa yang telah diberikanNya di dunia ini. Salam sejahtera bagi kita semua.